Tag: life

  • Meditasi dengan Membuat Karya Seni

    Hi gorgeous!

    Apa yang kamu bayangkan saat mendengar kata meditasi? Apakah duduk bersila, diam, fokus, memejamkan mata, dan hening? Aku punya caraku yang lain saat melakukan meditasi. Mungkin beberapa orang masih belum terbiasa dengan kegiatan meditasi yang penuh dengan gerakan, bukannya duduk terdiam dan fokus pada diri sendiri, atau mungkin bahkan … fokus pada “kekosongan”?
    Aku suka bermeditasi dengan cara menggambar, melukis, atau sekedar menggores di kertas. Mungkin terlihat seperti orang biasa yang sedang membuat karya seni rupa. Tapi, aku sedang bermeditasi. Meditasi dalam konteks karya seni bukanlah tentang duduk diam dengan mata terpejam, melainkan tentang membawa kesadaran penuh (mindfulness) ke dalam setiap aspek proses kreatif.
    Meditasi adalah praktik melatih pikiran untuk mencapai keadaan kesadaran yang berbeda. Tujuannya adalah untuk:
    Meningkatkan Mindfulness (Kesadaran Penuh): Hadir sepenuhnya di momen sekarang, mengamati pikiran, perasaan, dan sensasi tanpa menghakimi.
    Mengurangi Stres dan Kecemasan: Menenangkan sistem saraf dan meredakan tekanan mental.
    Meningkatkan Fokus dan Konsentrasi: Melatih pikiran untuk tidak mudah teralih.
    Meningkatkan Kesadaran Diri: Memahami pola pikir, emosi, dan reaksi diri sendiri.
    Mencapai Ketenangan Batin: Menciptakan ruang hening di tengah hiruk pikuk kehidupan.
    Meditasi seringkali melibatkan fokus pada napas, suara, atau sensasi tubuh. Namun, meditasi tidak harus selalu dilakukan dalam posisi duduk diam; ia bisa juga bersifat aktif atau dinamis, seperti dalam seni rupa.
    Ada hal yang membuatku sangat nyaman dalam melakukan meditasi ini. Aku menemukan sesuatu dalam diriku, dan nggak hanya itu, tanpa sadar aku akhirnya membuat karya. Contohnya kartu oracleku si Coffee Bear.
    Sederhananya, saat kita melakukan sesuatu dengan memfokuskan kesadaran secara utuh, lalu kita menjadi sebuah kesatuan dalam melakukan sesuatu itu, dan membuat kita lepas dari perasaan cemas, karena kita fokus hanya pada apa yang sedang kita lakukan, kemudian kita sadar akan diri kita, dan apa yang ada dalam diri kita, lalu kita merasa tenang karena berada dalam “dekapan” diri sendiri, di situlah kita sedang bermeditasi.
    Apa yang ada dalam “bayangan” kita saat bermeditasi, bukanlah sebuah dunia yang berbeda. Aku bermeditasi dengan menggambar Bear, bukan berarti aku masuk dalam dunia Bear. Tapi, aku dengan kesadaranku, menciptakan suasana “mindfulness” dengan nuansa Bear. Aku memasukkan unsur energi dan power Bear dalam penciptaan karyaku. Dan menjadikan energi “Bear Spirit” menjadi inspirasi terdalamku dalam bermeditasi.
    Ada beberapa hal yang terjadi saat proses meditasi dalam berkarya. Hal yang paling kusukai adalah “flow”.
    Kondisi Flow (Aliran)
    Saat kamu benar-benar tenggelam dalam proses kreatif, kamu bisa mencapai kondisi flow. Dalam kondisi ini:
    Kesadaran Waktu Menghilang: Kamu mungkin tidak menyadari berapa lama kamu sudah berkarya.
    Pikiran Mengganggu Memudar: Kecemasan, daftar tugas, atau kekhawatiran sehari-hari seolah menghilang dari kesadaranmu.
    Perasaan Energi dan Kesenangan: Kamu merasa sepenuhnya terlibat, fokus, dan energik, bahkan setelah berjam-jam berkarya.
    Hilangnya Ego: Kamu tidak lagi terlalu peduli tentang bagaimana hasil akhir akan terlihat atau apa yang orang lain pikirkan. Fokusnya murni pada proses.
    Kondisi flow ini adalah bentuk meditasi dinamis yang sangat kuat, memungkinkanmu untuk “hadir” sepenuhnya tanpa usaha yang disengaja. Rasanya begitu ringan namun juga tidak kosong. Kamu akan merasakan dan memahami sesuatu yang datang dari dirimu sendiri. Dan ini mengarah pada pengenalan dirimu lebih dalam.
    Ketika berkarya, seringkali ada “kesalahan” atau hasil yang tidak sesuai rencana. Meditasi dalam seni mengajarkan penerimaan terhadap hal-hal ini, melihatnya sebagai bagian dari proses kreatif, bahkan kadang sebagai peluang baru. Ini mencerminkan prinsip meditasi untuk menerima pikiran dan perasaan tanpa menghakimi. Itu pun terjadi secara mengalir.
    Kesimpulannya, meditasi dalam karya seni rupa adalah tentang menjadikan tindakan kreatif sebagai latihan mindfulness. Ini adalah cara aktif untuk menenangkan pikiran, memproses emosi, menemukan fokus, dan terhubung dengan diri sendiri melalui pengalaman sensorik dan ekspresi yang mendalam.
    Jadi, kalau kamu merasa nyaman saat mewarnai sesuatu, saat menggambar sesuatu, terlepas bagaimana hasilnya, dan kamu terlarut dalam proses pembuatannya, kamu telah bermeditasi.
    Begitulah, ada banyak cara untuk mendapatkan kesadaran penuh yang bisa membuat kita lebih memahami diri sendiri.
    Kamu nggak selalu butuh momen hening dan tenang untuk melatih fokusmu. Kamu bisa menuangkan ekspresimu pada cara yang beragam. Dalam hal ini, aku menuangnya dalam bentuk karya rupa.
    Selamat hadir seutuhnya, gorg!

  • Sempat dalam Sempit

    Hi gorgeous, seberapa sering kamu merasa kalau waktumu amat terbatas dalam satu hari? Atau kamu merasa dalam sehari, rasanya kurang untuk melakukan beberapa hal yang kamu lakukan. Emm … atau kamu merasa dalam sehari, rasanya malah bingung ingin ngelakuin apa?

    Tulisan ini kayaknya bakal lebih cocok untuk kamu yang punya kegiatan banyak, atau untuk kamu yang emang ngerasa waktu terasa begitu cepat dalam kegiatanmu yang random, sebatas ngejalanin hari dengan rutinitasmu yang biasa, dan ya .. kayak nggak nemu jam yang pas untuk kamu bisa upgrade diri karena rasanya harimu gitu-gitu aja.

    Nggak perlu jauh kita bahas tentang kesempatan besar dari permasalahan yang ada. Kita fokus dalam keseharian kita dulu.

    Begini, sempit yang dimaksud adalah tentang: kesulitan, masalah, tantangan, atau bahkan krisis. Dan di saat seperti itu, kesempatan selalu ada, hadir tanpa disadari. Kesempatan di sini adalah tentang: peluang atau potensi untuk pertumbuhan, inovasi, atau perubahan positif.

    Dalam hidup, kita tidak bisa lepas dan lari dari masalah. Mau sebagaimanapun kita mencari kedamaian, selalu saja ada masalah muncul entah datangnya darimana. Dan ini wajar, jadi yang kita perlukan adalah tau bagaimana menghadapi masalah yang ada.

    Di saat masalah yang hadir terasa mulai memberatkan, sesederhana kita yang nggak bisa memanage pola hidup kita dengan baik (bangun tidak teratur, jam makan berantakan, kegiatan yang sering nggak sesuai jadwal, suasana kamar hancur lebur) kita akan merasa super drain. Dan itu menjadi masalah. Kita jadi nggak bisa lakuin hal yang (lebih) berguna dalam keseharian dan akhirnya, setelah kita fokus hanya dengan kegiatan lainnya (kelas, kuliah, kerja, usaha) kita jadi mengabaikan hal lain yang justru malah membuat kita jatuh ke sebuah tantangan yang lebih besar: buruknya management diri mengakibatkan kejatuhan dalam hidup.

    Itulah momen kita merasa sesak, dan pergerakan kita terbatas. Waktu terasa sempit dan akhirnya kita nggak ngelakuin apa-apa.

    Bagaimana menemukan kesempatan dalam kesempitan?

    • Ubah Perspektif: Alih-alih hanya fokus pada masalah, coba cari potensi atau celah yang mungkin ada. Misal, di saat kita bisa menggunakan waktu di pagi hari untuk scroll media sosial, kita bisa menggantinya untuk berolahraga. Bisa jadi, kamu membuka media sosial di pagi hari, hanya sebagai caramu untuk lari dari kenyataan hidupmu di hari itu. Kenapa nggak coba dengan lari sungguhan di sekitaran rumahmu?
    • Berpikir Kreatif: Jangan terpaku pada solusi konvensional. Cari ide-ide baru dan tidak biasa. Karena kamu itu unik, kamu selalu punya caramu sendiri kan untuk menyelesaikan masalah? Lakukan itu. Kamu nggak terjebak kok dengan keadaan saat ini. Kalau kamu bisa nemu celahnya, kamu malah bisa menjadikan keadaanmu jadi sebuah peluang baru untuk perkembangan yang lebih luas di hidupmu. Ayo bangun relasi!
    • Jeli Mengamati Kebutuhan yang Muncul: Perhatikan perubahan perilaku, masalah baru, atau kekurangan yang timbul akibat kesulitanmu. Kalau kamu merasa sulit untuk fokus dalam bekerja karena kamu merasa nggak nyaman sama suasana, kamu bisa dekor meja kerjamu. Atau hal lainnya, yang bisa membuatmu jadi lebih nyaman.
    • Berani Bertindak: Mengenali peluang saja tidak cukup. Dibutuhkan keberanian untuk mengambil risiko dan bertindak. Jangan cuma dipikirkan. Kesempitan itu benar-benar hadir di saat kita hanya diam berpikir, dan waktu dalam sehari tiba-tiba habis. Lalu kamu dihadapkan dengan kenyataan “OH DAMN, BESOK UDAH SENIN.”
    • Fleksibel dan Adaptif: Situasi sulit seringkali berubah dengan cepat. Kemampuan untuk beradaptasi adalah kunci. Kalau kita dihadapkan dengan tekanan yang berkaitan dengan deadline, mau nggak mau kita mesti putar otak, kan? Jadi, biasakan diri untuk menghadapi tekanan, cobalah untuk bersikap tenang, hindari panik dan emosi, supaya jalan keluar dan peluang kesempatan ini benar-benar jadi bisa terlihat di depan mata.
    • Belajar dari Pengalaman: Setiap kesulitan dan setiap upaya untuk menemukan peluang di dalamnya adalah pelajaran berharga. Kamu mungkin bosan dengan kalimat ini, tapi kamu akan berterimakasih pada dirimu sendiri kalau kamu benar-benar sudah belajar dari pengalamanmu dendiri.

    Semangat gorg!

  • Bagaimana Caranya Mengenal Diri Sendiri?

    Hi gorg! Masih tentang seputar pengembangan diri. Masih juga tentang bagaimana caranya untuk memulai. Bagaimana caranya untuk memulai perjalanan hidupmu, yang sebenarnya sedang kamu jalani, tapi kamu mungkin merasa ada di jalanan buntu atau mungkin bimbang di persimpangan jalanmu.

    Sudahkah kamu mengenali dirimu sendiri?

    Siapa kamu? Apa tujuanmu? Apa yang kamu mau? Mengapa kamu ada di sini?

    Pertanyaan mendasar, yang mestinya bisa kamu jawab dengan mudah. Lalu, apakah kamu sudah menjawab empat pertanyaanku tadi?

    Well, aku nggak maksa kamu untuk jawab secepat itu. Begini, kadang pertanyaan sederhana menjadi tidak semudah itu saat kita lupa pada diri sendiri. Seringkali kita lebih mendengar apa kata orang lain, terinspirasi dari orang lain, bahagia dengan kebahagiaan orang lain, meyakini kalau opini orang lain lebih baik daripada opinimu sendiri.

    Di situ kita lupa tentang diri sendiri. Jadi, bagaimana caramu untuk bisa lebih mengenali dirimu sendiri?

    Apakah dengan cara refleksi diri secara rutin? Tes MBTI? Jurnaling? Eksplorasi minat dan hobi? Minta feedback dari orang terdekatmu? Semuanya bisa. Banyak cara untuk mengenal diri sendiri. Cara kita dalam menghadapi masalah, berbicara dengan orang lain, cara memandang orang lain, itu pun bisa menjadi cerminan caramu mengenali dan bersikap pada dirimu sendiri.

    Sejauh ini, apa yang kamu lakukan untuk menghabiskan waktumu dalam sehari-hari? Apakah kamu menghabiskannya untuk hal yang penting atau hanya sekedar untuk kesenanganmu saja?

    Gorg, banyak sekali cara untuk lebih bisa mengenali diri sendiri dan tau apa yang kita tuju dalam hidup ini. Fokuslah dulu pada hidupmu, cari apa yang benar-benar membuatmu merasa hidup. Banyak sekali hal di dunia ini yang bisa kamu lakukan.

    STOP untuk bilang dan berpikir soal “tapi …” karena nggak ada tapi untuk bisa lebih kenal sama dirimu sendiri. Kamu itu penting. Hidupmu penting. Bahagiamu penting. Yang bisa menciptakan damaimu, adalah dirimu sendiri.

    Ekspresikan semuanya, bersenandunglah di saat kamu mau, nyanyikan apapun itu. Coret kertas apapun yang bisa kamu tulis atau kamu warnai. Lakuin banyak hal yang belum pernah kamu lakuin. Kamu akan berterimakasih sama dirimu sendiri, karena kamu berhasil membuat hidupmu jadi berwarna.

    Apapun yang terjadi, kamu yang pegang kendali. Kamu yang menciptakan realitas hidupmu sendiri. Kamu yang paling tau soal hidupmu, dan cara apa yang paling bisa kamu jalani untuk menghadapi lingkunganmu saat ini.

    Jangan pernah berhenti untuk perjuangkan dirimu, ya? Jadilah orang yang paling kenal dirimu sendiri, dan untuk itulah, kamu yang paling bertanggungjawab untuk membuat dirimu bahagia.

    love you, gorgeous! 🖤

  • Bagaimana Caranya untuk Produktif?

    Well, selamat datang, dan selamat membaca. Untuk kamu yang sedang mencoba untuk bisa lebih produktif di dalam hidupmu, untuk kamu yang merasa sulit untuk memulai sesuatu, entah karena targetmu terlalu banyak, atau keinginanmu banyak, atau waktumu yang terbatas, atau memang kamu sekadang bingung harus memulai dari mana.

    Begini gorg, kamu mesti tau dulu tujuanmu apa.

    Kamu nggak tau apa tujuanmu? Cari tau keinginanmu.

    Kamu nggak tau apa keinginanmu? Lakukan apa yang kamu suka. Lalu buat tujuan dari apa yang kamu sukai.

    Kamu nggak tau apa yang kamu suka, lalu, coba ingat-ingat, apa kegiatanmu belakangan ini? Apakah ada hal yang bikin kamu merasa nyaman, merasa senang, dan merasa bisa kamu kembangkan? Nah, coba fokus di sana.

    Untuk kamu yang sudah punya tujuan, selamat! Kamu tinggal fokus untuk mencapai tujuanmu. Lalu bagaimana caranya? Apalagi kalau kamu punya banyak tujuan, punya banyak kegiatan, dan punya banyak hal yang harus kamu lakukan?

    Nggak perlu jauh-jauh….. sesederhana kita bangun pagi, lalu olahraga, sarapan, mulai bekerja, lalu melakukan kegiatan lainnya dalam satu hari, itu pun sudah termasuk kamu produktif.

    Produktif itu efektif dan efisien. Kamu menggunakan waktumu dengan baik.

    Hayo, siapa yang berpikir kalau produktif itu adalah kegiatan yang menciptakan sesuatu? Di saat kamu sudah bisa menjalani hidupmu dengan lebih tertata dan lebih baik, kamu sudah termasuk produktif. Karena, setelah kamu sudah punya pola, kamu akan melakukan kegiatan yang menghasilkan. Kamu sudah paham dengan ritme hidupmu, dan kamu jadi tau, kapan kamu bisa melakukan sesuatu dengan fokus, dan kapan kamu bisa menikmati hidupmu dengan santai.

    Balik lagi pada tujuanmu ya, apa yang sedang kamu inginkan di saat ini. Karena produktifitas setiap orang itu berbeda, tergantung tujuanmu, dan pola hidupmu.

    Oke, begini. Kalau kamu merasa punya banyak hal yang mesti dibereskan dalam sehari (dimulai dari hal sederhana sampai hal yang sangat penting), kamu bisa menggunakan metode ini:

    Metode Eisenhower Matrix: Coba kelompokkan kegiatanmu berdasarkan urgensi dan kepentingannya. Ini bisa membantumu fokus pada hal yang paling berdampak.

    • Penting & Mendesak: Lakukan segera.
    • Penting & Tidak Mendesak: Jadwalkan untuk nanti.
    • Tidak Penting & Mendesak: Delegasikan jika mungkin.
    • Tidak Penting & Tidak Mendesak: Hilangkan atau tunda.

    Jadi kamu tidak terjebak dengan kebingungan “aku mesti mulai dari mana ya? Aku mesti apa dulu?”

    Selamat berproduktif~