Kategori: Spiritual

Tulisan tentang apapun yang berkaitan dengan spiritual. Soal kesadaran, pemahaman masyarakat, serta sikap tentang spiritualitas yang ada di sekitaran kita.

  • Resonansi

    Ada hal menarik yang aku temui pagi ini. Sebuah hal sederhana yang mungkin sering terabai. Aku mulai kembali mempelajari beberapa makna dari garis. Bentuk-bentuk simbol, lengkung, titik, sudut, sampai yang berwujud. Kamu mungkin familiar dengan istilah sigil. Tapi pagi ini aku kembali mempelajari tentang sak yant. Lalu mulai menggambar beberapa garis, membuat lengkung, mengikuti alur dari titik ke titik.

    Aku membuat gambar itu di lenganku. Yang pertama kubuat adalah นะ เสือโคร่ง (na sueakhlong) tentang power dan proteksi. Gambar kedua adalah lotus karena aku menyukainya, juga berkaitan dengan kelahiran kembali, kebangkitan spiritual, kemurnian, dan juga transformasi. Aku sering mendapatkan visual lotus setiap kali aku yoga dan bermeditasi. Gambar ketiga adalah unalome, yang menggambarkan tentang perjalanan spiritualitas. Aku menggunakan unalome yang pertama kali kutemukan gambarnya di internet. Lalu ternyata ada dua jenis makna unalome, dari sudut pandang Hindu dan Buddha. Tapi aku menggunakan makna dari Buddha, menjadikannya sebagai proses perjalanan spiritualku.

    Dari bawah, makna lengkung garisnya adalah tentang kehidupan yang memang tidak mudah, lalu, semuanya berproses, hingga garis paling atas, garisnya menjadi lurus. Menemukan tujuan, dan proses perjalanannya pun berpola, dengan apik. Seperti kehidupan. Kita hidup di dunia yang penuh dengan garis rumit, tapi kita sendiri yang bisa menemukan garis lurusnya.

    Setelah membuat gambar-gambar ini di tanganku, tiba-tiba saja perasaanku bergejolak. Lalu aku mulai menulis:

    Nyaris lebur sukma, di palung senyap membeku.
    Namun dalam reruntuhan, detak kembali hidup menyeru.
    Napas tertinggal, tertimbun waktu, kini kujemput.
    Melepas sesak, agar jiwaku tidak layu.

    Daya menggema, terpasung dalam sunyi pekat yang nyata.
    Kini begitu deras mengalir, menuntut segala celah terbuka.
    Dinding norma itu tidak sekokoh kelihatannya.
    Resonansiku lebih dahsyat dari tekad logika.


    Apa yang terpahat di depan mata, bukanlah sebuah kunci.
    Ketaatan bukanlah paksaan dalam jeruji yang kau buat sendiri.
    Hancurkanlah aku, supaya kudapat rasakan diri hakiki.
    Aku hanya ingin kembali hadir, utuh, tanpa tapi.

    Dan begitulah, pagi ini aku tersadarkan kembali, untuk lebih berani menjadi diri sendiri. Tanpa takut, dan tetap menghargai. Kamu juga bisa, saat kamu menemukan diri sejatimu, kamu nggak perlu lagi berada dalam penjara kehidupan. Kamu nggak perlu memaksa diri untuk mengikuti alur dan mengabaikan diri sendiri. Kamu layak atas hidupmu, kamu bukan budak siapapun. Kamu bebas. Kamu paham atas hidupmu, dan kamu bisa lebih baik daripada hari ini. Kamu berhak menentukan alur hidupmu, karena ini hidupmu. Sebuah kehidupan yang tidak didasari atas kehendak orang lain.

  • Bagaimana Caranya Mengenal Diri Sendiri?

    Hi gorg! Masih tentang seputar pengembangan diri. Masih juga tentang bagaimana caranya untuk memulai. Bagaimana caranya untuk memulai perjalanan hidupmu, yang sebenarnya sedang kamu jalani, tapi kamu mungkin merasa ada di jalanan buntu atau mungkin bimbang di persimpangan jalanmu.

    Sudahkah kamu mengenali dirimu sendiri?

    Siapa kamu? Apa tujuanmu? Apa yang kamu mau? Mengapa kamu ada di sini?

    Pertanyaan mendasar, yang mestinya bisa kamu jawab dengan mudah. Lalu, apakah kamu sudah menjawab empat pertanyaanku tadi?

    Well, aku nggak maksa kamu untuk jawab secepat itu. Begini, kadang pertanyaan sederhana menjadi tidak semudah itu saat kita lupa pada diri sendiri. Seringkali kita lebih mendengar apa kata orang lain, terinspirasi dari orang lain, bahagia dengan kebahagiaan orang lain, meyakini kalau opini orang lain lebih baik daripada opinimu sendiri.

    Di situ kita lupa tentang diri sendiri. Jadi, bagaimana caramu untuk bisa lebih mengenali dirimu sendiri?

    Apakah dengan cara refleksi diri secara rutin? Tes MBTI? Jurnaling? Eksplorasi minat dan hobi? Minta feedback dari orang terdekatmu? Semuanya bisa. Banyak cara untuk mengenal diri sendiri. Cara kita dalam menghadapi masalah, berbicara dengan orang lain, cara memandang orang lain, itu pun bisa menjadi cerminan caramu mengenali dan bersikap pada dirimu sendiri.

    Sejauh ini, apa yang kamu lakukan untuk menghabiskan waktumu dalam sehari-hari? Apakah kamu menghabiskannya untuk hal yang penting atau hanya sekedar untuk kesenanganmu saja?

    Gorg, banyak sekali cara untuk lebih bisa mengenali diri sendiri dan tau apa yang kita tuju dalam hidup ini. Fokuslah dulu pada hidupmu, cari apa yang benar-benar membuatmu merasa hidup. Banyak sekali hal di dunia ini yang bisa kamu lakukan.

    STOP untuk bilang dan berpikir soal “tapi …” karena nggak ada tapi untuk bisa lebih kenal sama dirimu sendiri. Kamu itu penting. Hidupmu penting. Bahagiamu penting. Yang bisa menciptakan damaimu, adalah dirimu sendiri.

    Ekspresikan semuanya, bersenandunglah di saat kamu mau, nyanyikan apapun itu. Coret kertas apapun yang bisa kamu tulis atau kamu warnai. Lakuin banyak hal yang belum pernah kamu lakuin. Kamu akan berterimakasih sama dirimu sendiri, karena kamu berhasil membuat hidupmu jadi berwarna.

    Apapun yang terjadi, kamu yang pegang kendali. Kamu yang menciptakan realitas hidupmu sendiri. Kamu yang paling tau soal hidupmu, dan cara apa yang paling bisa kamu jalani untuk menghadapi lingkunganmu saat ini.

    Jangan pernah berhenti untuk perjuangkan dirimu, ya? Jadilah orang yang paling kenal dirimu sendiri, dan untuk itulah, kamu yang paling bertanggungjawab untuk membuat dirimu bahagia.

    love you, gorgeous! 🖤